Jasa Nikah Siri Medan bagi anda yang hendak menggunakan layanan ini berikut informasi prosedur, syarat, kontak, jam layanan serta fasilitas selain itu juga menerangkan sejarah singkat kota Medan
Prosedur Jasa Nikah Siri Medan
Bagi warga Medan yang hendak melakukan nikah siri wajib mengetahui persyaratan untuk calon suami dan istri, apa saja sih ?
Kenapa Anda Harus Menggunakan Jasa Nikah Siri Medan Kami ? Berikut Keunggulan Kami Dalam Melayani
- Penghulu Berpengalaman
- Fasilitas Lengkap
- Melayani Panggilan
- Kerahasiaan terjaga
- Pembayaran Terakhir
Syarat Nikah Siri Medan
Apa saja syarat yang perlu anda siapkan untuk menggunakan ataupun memanggil layanan ini ?
- Anda Tentukan Akad Nikah
- Fotokopi KTP/identitas lain
- Maskawin
- Materai 10000
- foto ukuran 2×3
- informasi lengkap anda dapat menghubungi layanan ini melalui whatsapp di bawah ini
Layanan Jasa Nikah Siri Medan
- Nomor Telp/ Whatsapp : 0813-9217-5464
- Jam Buka : Senin-Jumat ( Pukul 08.00-23.00 ) dan Sabtu-Minggu ( 24 jam )
- Fasilitas :
- Tempat
- Surat Nikah Siri
- Saksi-Saksi
- Penghulu Berpengalaman
- Wali Hakim
- Alamat Jasa Nikah Siri Medan : Jl Balam, G Gg. Ruhama, Sei Sikambing B, Kec. Medan Sunggal, Kota Medan, Sumatera Utara 20122
Sejarah Medan Tanah Deli
Jasa Nikah Siri Medan- Pada jaman dulu Kota Medan dikenali nama dengan nama Tanah Deli dan kondisi tanahnya yaitu berawa-rawa lebih kurang selebar 4000 Ha. Sejumlah sungai melewati daerah Medan dan semua bersumber sampai pada Selat Malaka.
Pada awalnya yang buka perkampungan saat itu di Medan ialah Guru Patimpus lokasinya berada di Tanah Deli, karena itu semenjak jaman penjajahan orang selalu merangkaikan terus dengan Deli atau Medan-Deli.
Sesudah jaman kemerdekaan lama-lama istilah Medan dengan perlahan-lahan musnah hingga pada akhirnya kurang populer.
Dulu orang menyebut Tanah Deli dimulai dari Sungai Ular sampai Sungai yang bernama Wampu dan Kesultanan yang berkuasa di saat itu daerah kekuasaannya tidak meliputi wilayah antara ke-2 sungai itu
Keseluruhannya tipe tanah di daerah Deli terbagi dalam tanah liat, tanah pasir, kemudian tanah kombinasi, tanah hitam, ada pula tanah tanah berwarna merah dan coklat.
Ini adalah riset dari Jasa Nikah Siri Medan Van Hissink pada kejadian tahun 1900 diteruskan oleh riset Vriens pada tahun 1910 jika selain tipe tanah seperti barusan ada dijumpai tipe tanah liat yang spesifik.
Tanah liat berikut di saat penjajahan Belanda di tempat yang namanya Bakaran Batu selanjutnya orang membakar sebuah batu bata berkualitas tinggi dan salah satunya pabrik tersebut pada jaman itu ialah Deli Klei.
Berkenaan curahan hujan dikelompokkan dua jenis yaitu :
- Maksima Khusus dan Maksima Tambahan.
- Maksima Khusus terjadi pada bulan Oktober sampai pada Desember sedang Maksima Tambahan di antara Januari berlanjut bulan September.
Dengan detail curahan hujan Medan rerata 2000 /tahun dengan intensif rerata 4,4 mm/jam.
Menurut Volker di tahun 1860 Medan tetap adalah rimba rimba dan dimana-mana khususnya dimuara-muara yang ada sungai diselipin permukiman-pemukiman warga yang dari Karo dan semenanjung Malaya.
Di tahun 1863 beberapa orang Belanda mulai buka kebun Tembakau khusus yang sebelumnya sempat jadi bintang Tanah Deli.
Semenjak itu ekonomi semakin berkembang hingga Medan jadi Kota pusat pemerintah dan ekonomi di Sumatera Utara.
Jasa Nikah Siri Medan dan Tembakau Deli
Di awal perubahannya sebuah daerah kecil namanya “Medan Putri “.Perubahan Daerah “Medan Putri” tidak lepas dari tempatnya yang vital karena berada di tatap muka sungai Deli dan sungai Babura, tidak jauh yang sekarang menjadi jalan Putri Hijau .
Ke-2 sungai itu pada jaman dulu adalah lajur untuk perdagangan lumayan ramai, hingga dengan begitu Daerah “Medan Putri” yang disebut cikal akan Kota Medan, cepat ekonomi berkembang jadi dermaga transit yang penting.
Makin lama makin banyak orang banyak yang datang ke Jasa Nikah Siri Medan daerah ini dan istri seorang Guru Patimpus membangun daerah tersebut melahirkan seorang anak pertama seorang lelaki dan dinamakan sang Kolok.
Mata penelusuran orang di Daerah Medan familiar dengan nama sang Sepuluh dua Kuta ialah bertani serta gemar menanam lada. Selang beberapa saat lahirlah anak ke-2 Guru Patimpus dan anak ini juga lelaki dinamakan sang Kecik.
Pada jamannya Guru Patimpus adalah termasuk orang yang berpikiran maju.
Ini bisa dibuktikan dengan memerintah anaknya berguru (menuntut pengetahuan) membaca ayat-ayat Alqur’an ke Datuk Kota dan perdalam mengenai agama Islam menuju kota terdekat.
Info yang memperkuat jika ada Daerah Medan ini ialah info H. Muhammad Said yang mencuplik lewat buku Deli In Woord en Beeld dicatat oleh N.Ten Cate.
Info itu menjelaskan jika jaman dulu Daerah Jasa Nikah Siri Medan ini adalah Benteng dan bekasnya masih tetap ada terbagi dalam dinding yang berlapis berwujud bundaran yaitu sejarah dipertemuan di antara dua sungai yaitu Sungai Deli dan sungai Babura.
Rumah Administrateur berada seberang sungai daerah Medan. Jika kita saksikan jika tempat dari Daerah Medan ini ialah Wisma Benteng saat ini dan rumah Administrateur itu ialah kantor PTP IX sekarang Tembakau Deli saat ini.
Sekitaran tahun 1612 sesudah dua dasa warsa saat telah berdiri Daerah Medan, kemudian Sultan Iskandar Muda mulai berkuasa mengirimi Panglimanya namanya Gocah Pahlawan kental bertitel Laksamana gagah Kuda Bintan menjadi pimpinan yang sebagai wakil kerajaan Tanah Deli.
Gocah Pahlawan buka negeri baru yaitu menamai Percut. Sebagai Wali dan Wakil Sultan dan dengan manfaatkan kebesaran imperium serta dorongan Gocah Pahlawan sukses meluaskan daerah kekuasaannya, hingga mencakup Kecamatan Percut sekarang.
Dengan tampilnya seorang perkasa Gocah pahlawan mulai berkembang Kerajaan dan tahun 1632 . Sesudah terjadi perkawinan ini beberapa raja di Daerah Medan berserah pada Gocah Pahlawan.
meninggal dunia di tahun 1653 dan diganti oleh puteranya Tuangku selanjutnya memproklamirkan kebesaran kemerdekaan di tahun 1669, ibukotanya saa ini terkenal di Labuhan, kurang lebih 20 km dari Medan.
Jhon Anderson seorang Inggris lakukan lawatan ke Daerah Medan tahun 1823 dan menulis pada bukunya bertajuk Mission to the East Coast of Sumatera jika warga Daerah Medan di saat itu tetap sejumlah 200 orang tetapi ia cuma menyaksikan warga yang diam dipertemuan di antara dua sungai itu.
Anderson mengatakan pada bukunya jika sepanjang sungai Deli sampai ke dinding tembok masjid Daerah Medan dibangun dengan batu-batuan granit berwujud bujur sangkar. Batu-batuan ambil dari sebuah Candi Hindu daerah Jawa.
Cepatnya perubahan Daerah “Medan Putri”, pun tidak lepas perkebunan yang populer tembakau Delinya, yang disebut tembakau terbaik untuk cerutu. Di tahun 1863, berlanjut pada Sultan Deli memberi ke Nienhuys Van der Falk dan Elliot dari Firma Van Keeuwen en Bermainz dan Co,
Contoh tembakau hasil contoh panen dikirimkan Rotterdam kota Belanda, untuk dites kualitasnya. Rupanya daun tembakau itu baik sekali dan berkualitas tinggi untuk pembungkus cerutu.
Selanjutnya pada tahun 1866, Jannsen, P.W. Clemen, Cremer dan Nienhuys membangun de Deli Maatscapij di Labuhan.
Selanjutnya lakukan pengembangan perkebunan baru di wilayah Martubung,
Ingat aktivitas perdagangan sangat luas dan berkembang, Nienhuys mengalihkan kantor perusahaannya di Daerah “Medan Putri “.
Dengan begitu “Daerah Medan Putri” jadi makin ramai dan seterusnya berkembang bernama lebih dikenali sebagai “Kota Medan “.
Medan Menyongsong Kemerdekaan
Dimana saja di semua Indonesia mendekati tahun 1945 menggema penyiapan Proklamasi demikian pula Kota Medan tidak ketinggal beberapa figur pemudanya lakukan beragam jenis penyiapan.
Mereka dengar jika bom atom sudah jatuh menerpa Kota Hiroshima, bermakna kemampuan Jepang telah lumpuh. Dan tentara sekutu berkeinginan lagi untuk menempati Indonesia.
Legenda Medan
Menurut kisah Jasa Nikah Siri Medan legenda jaman jaman dulu sebelumnya pernah hidup lama kurang lebih 10 Km dari Daerah Medan yaitu saat ini seorang Putri yang elok dan karena kecantikannya dinamakan Putri Hijau.
Kecantikan Putri terkenal ke mana saja dimulai dari Aceh sampai ujung Utara selat Jawa.
Sultan Aceh jatuh hati pada Putri itu dan melamarnya untuk jadi permaisurinya.
Lamaran Sultan ditampik oleh saudara ke-2 lelaki Putri Hijau.
Sultan aceh benar-benar geram karena penampikan itu dia anggap sebagai penghinaan pada dirinya. Karena itu pecahlah perang di antara Kesultanan
Menurut yang ada legenda tersebut, dengan memakai kemampuan goib seorang saudara Putri berubah jadi satu ekor ular naga dan seorang kembali jadi sepucuk meriam tidak berhenti-hentinya menembaki tentara sampai akhir hayatnya.
Sumber :